Kategori: Otomotif

Cara Memilih Velg Mobil Bekas, Jangan Sembarangan Beli

Cara memilih velg mobil perlu di ketahui. Apalagi, velg merupakan komponen utama bagi mobil. Selain membantu pergerakan mobil serta menjadi ‘rumah’ bagi ban yang di gunakan, velg bisa mempercantik tampilan mobil itu sendiri. Dengan velg yang tepat, maka mobil bisa terlihat lebih gagah. Bahkan banyak yang rela merogoh kocek sangat dalam demi mendapatkan velg idamannya.

Namun, harga velg memang tidak bisa di pungkiri sangat menguras kantong, terutama jika velg tersebut masih dalam kondisi baru. Maka tidak heran apabila banyak yang mencari velg-velg dengan kondisi bekas untuk di gunakan di mobil kesayangan. Sebab harga dari velg bekas memang lebih miring. Sayangnya, banyak yang tergiur dengan harga velg bekas tersebut, hingga melupakan bagaimana cara memilih velg mobil bekas yang tepat.

Mengapa penting memahami cara memilih velg mobil bekas? Pasalnya, velg bekas memiliki kelemahan tersendiri, salah satunya perihal kondisi velg yang bisa saja kurang layak. Padahal kondisi velg mobil yang kurang layak bisa berpotensi merusak ban mobil lebih cepat dan akan menyebabkan bahaya yang bisa mengancam nyawa.

itulah mengapa, jagnan remehkan cara memilih velg mobil bekas yang benar. Selain bisa mengganggu kenyamanan berkendara, bisa juga menyebabkan nyawa terancam akibat velg yang kurang layak.

Berikut kami telah merangkum bagaimana cara memilih velg mobil bekas yang tepat dari berbagai sumber.

Baca juga: Geliat, Prospek, dan Tantangan Industri Otomotif Indonesia

Cara Memilih Velg Mobil Bekas yang Pertama

1. Beli di Penjual yang Terpercaya

Cara memilih velg mobil bekas yang paling dasar, dengan mengusahakan membeli velg di orang yang terpercaya. Hal ini untuk menghindari risiko penipuan. Cara memilih velg mobil bekas ini sebenarnya cenderung di tujukan bagi anda yang berencana membeli velg secara online. Ada baiknya melihat track record dari si penjual tersebut, baik dengan bertanya ke teman sesama pecinta mobil atau mencari info penjual tersebut di sosial media.

Namun akan lebih di sarankan untuk anda membeli velg bekas secara langsung, alias dengan COD (Cash on Delivery). Selain bisa melihat kondisi velg secara langsung, anda juga bisa bertransaksi dengan lebih aman karena bertemu langsung dengan si penjual.

2. Tanyakan Sejarah Pemakaian Velg

Cara memilih velg mobil bekas selanjutnya dengan menanyakan perihal sejarah penggunaan velg. Sebab, bisa saja pengguna velg sebelumnya kurang merawat velg. Atau, bisa juga si pemilih velg sebelumnya memiliki cara berkendara yang kurang aman, sehingga berpotensi menyebabkan rusak pada velg.

Apabila pemilik velg sebelumnya di ketahui, memiliki kebiasaan berkendaraan yang aman, maka kondisi velg seharusnya masih layak pakai dan tidak mengalami masalah yang berarti.

Cara Memilih Velg Mobil Bekas Selanjutnya

3. Perhatikan Ciri Khas dari Velg

Logo, nomor seri, dan lain sebagainya pada velg bekas, bisa menjadi ciri khas apakah velg tersebut asli atau imitasi. Apabila anda berencana membeli velg bekas dengan merek tertentu, ada baiknya mempelajari ciri-ciri velg original dari merek tersebut. Sebab harga velg bekas merek tertentu masih bisa di bilang sangat mahal. Jadi, agar tidak tertipu dengan velg imitasi, ada baiknya melakukan langkah ini.

4. Perhatikan Kondisi Fisik Velg

Setelah mengetahui bagaimana sejarah penggunaan velg tersebut, jangan lupa mengecek kondisi fisik velg. Lihat pada bagian luar velg, apakah terdapat bagian yang cacat. Apabila terdapat kerusakan atau cacat, pertimbangkan kemungkinan apakah bisa di perbaiki atau tidaknya.

Namun, jika secara kasat mata saja kondisi fisik dari velg sudah tidak layak, maka ada baiknya mengurungkan niat anda membeli velg bekas tersebut, daripada menyebabkan bahaya di kemudian hari.

Cara Memilih Velg Mobil Bekas yang Tepat

5. Hindari Velg Retak

Setelah melihat kondisi fisik dari velg, cara memilih velg mobil bekas dengan menghindari velg yang sudah retak. Umumnya, keretakan velg mobil ada pada sisi dalam center bore, penampang luat atau sering di sebut barrel, serta bagian lubang-lubang baut.

Biasanya, para penjual velg mobil bekas akan memberi solusi untuk di las. Namun, metode perbaikan dengan di las hanya bisa bertahan sementara dan masih berpotensi retak kembali jika kena benturan keras.

6. Perhatikan Bibir Velg

Bagian bibir velg juga menjadi bagian yang krusial dan perlu di perhatikan kondisinya. Biasanya, bagian bibir velg mengalami penyok. Memang kondisi penyok di bibir velg masih bisa di perbaiki, namun jika titik penyok terntara cukup banyak, maka anda perlu mengeluarkan biaya cukup besar untuk memperbaikinya.

Cara Memilih Velg Mobil Bekas yang Terakhir

7. Cek Lubang Velg

Terkadang banyak pemilik velg yang melakukan modifikasi, terutama pada bagian lubangnya. Paling umum, adalah merubah ukuran baut dari velg. Proses perubahan PCD ( pitch circle diameter ) biasanya dengan mengebor lubang baru dan lubang yang lama di cor lalu di cat ulang.

Melakukan hal tersebut tentu sangat berdampak pada kondisi velg yang menjadi tidak lurus kembali. Bagi anda yang belum mengerti PCD (pitch circle diameter), adalah ukuran yang berkaitan dengan diameter pola baut roda. Pengukuranny yaitu dengan mengambil titik terlurus dari masing-masing lubang baut roda.

Perubahan PCD ini, selain bisa saja tidak lurus, kadang material yang di gunakan untuk cor bekas lubang, bisa berbeda dengan material dari pabrikan. Hal ini berpotensi menyebabkan material tidak menyatu kuat sehingga sangat berbahaya. Itulah mengapa di sarankan untuk menghindari beli velg mobil bekas yang sudah mengalami modifikasi PCD.

8. Sesuaikan dengan Budget

Cara memilih velg mobil bekas ini sering di lupakan, padahal penting untuk di lakukan. Menyesuaikan perihal budget menjadi cara paling bijak dalam memilih velg mobil bekas. Hal ini untuk menghindari anda mengalami kesulitan secara keuangan pasca pembelian velg bekas tersebut. Sebab, potensi velg rusak, ban yang tidak sesuai, serta kemungkinan-kemungkinan perihal kenyamanan dan keamanan dari penggunaan velg juga perlu di perhitungkan biayanya.

Geliat, Prospek, dan Tantangan Industri Otomotif Indonesia

Dalam beberapa th. terakhir, industri otomotif nasional menunjukkan pertumbuhan yang terbilang atraktif. Ini merupakan bagian dari imbas positif pertumbuhan kuantitas kelas menengah Indonesia selama satu dasawarsa terakhir.

Bank Dunia menyebut, kuantitas kelas menengah pada 2002 hanya raih tujuh % dari keseluruhan masyarakat Indonesia. Jumlah itu melonjak berarti pada 2017 jadi 22 persen. Pada 2018 Bank Dunia melaporkan kuantitas kelas menengah Indonesia menembus 30 persen.

Sementara itu, terkandung 120 juta masyarakat lainnya tergolong sebagai aspiring middle class atau kelas menengah harapan. Mereka ini adalah kelompok yang tak ulang miskin dan tengah beranjak menuju ke situasi ekonomi yang lebih mapan. Bank Dunia memprediksikan kuantitas kelas menengah Indonesia pada 2050 nanti bakal raih 143 juta orang atau lebih dari 50 % dari keseluruhan julah penduduk.

Merujuk pada syarat-syarat Bank Dunia, kelas menengah adalah kelompok masyarakat dengan pengeluaran per hari antara 2 sampai 20 dolar Amerika Serikat (AS). Keberadaan kelas menengah dianggap penting didalam pertumbuhan ekonomi lantaran merupakan elemen utama penggerak roda memproduksi dan konsumsi.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kelompok kelas menengah menyumbang setidaknya 45 % dari keseluruhan mengonsumsi domestik. Selain penghasilan yang nisbi tinggi, kelas menengah juga dicirikan dengan tingkah laku konsumsinya yang cenderung berorientasi pada pemenuhan kebutuhan sekunder, lebih-lebih tersier.

Salah satunya ialah kebutuhan atas kepemilikan kendaraan pribadi, baik sepeda motor atau mobil. Menjadi lumrah jika angka penjualan kendaraan bermotor di Indonesia mengalami lonjakan drastis didalam beberapa th. terakhir. Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyebut, selama 2019 tercatat 1.100.950 unit sepeda motor terjual, naik 19,4 % dari 2018 (922.123 unit).

Tren positif juga terjadi pada penjualan mobil. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat 851.430 unit mobil terjual pada 2018, naik 10,85 % dibanding 2017 (786.120 unit). Di situ segmen mobil yang diproduksi di Indonesia lewat kebijakan pemerintah “Low Cost Green Car” (LCGC) menyumbang 13,52 % dari keseluruhan penjualan.

Geliat, Prospek, dan Tantangan Industri Otomotif Indonesia

Mengatasi tantangan

Melihat sederet angka di atas, agaknya tak terlalu berlebih untuk menyebut industri otomotif nasional tengah mengalami pertumbuhan yang menjanjikan. Ini artinya, industri otomotif nasional mampu dikatakan punya potensi jaman depan gemilang. Selain pertumbuhan ekonomi di atas lima % dan meningkatnya kuantitas kelas menengah, gencarnya pembangunan jalan tol berbayar dan jalan lazim dipercayai bakal kian mendongkrak penjualan kendaraan bermotor di jaman depan.

Terlebih lagi, industri otomotif merupakan satu dari lima sektor manufaktur yang tengah diprioritaskan pengembangannya oleh pemerintah. Tujuannya adalah menjadikan industri otomotif nasional sebagai tidak benar satu pionir penerapan revolusi industri ke empat sesuai program pemerintah yang bertajuk “Peta Jalan Making Indonesia 4. 0”. Melalui program ini diharapkan industri otomotif nasional tak hanya mampu melayani pasar domestik, tapi juga merambah pasar regional dan global.

Pada kala ini, Indonesia tercatat sebagai negara ke dua dengan manufaktur industri ekonomi paling besar di ASEAN. Bersama Malaysia dan Thailand, Indonesia berkompetisi memperebutkan pasar otomotif global. Dari knowledge yang dirilis kami, ekspor mobil utuh atau completely built up (CBU) Indonesia pada 2018 raih 187.752 unit, naik 10,4 % pada 2017 yang raih 170.059 unit. Jumlah itu belum juga ekspor berbagai jenis komponen mobil berikut accessories yang jumlahnya mampu raih jutaan unit per-tahunnya.

Meski tampak menjanjikan, industri otomotif nasional didalam banyak hal sebetulnya masih menghadapi berbagai macam tantangan. Berbagai tantangan itu mampu dirangkum ke didalam setidaknya dua kasus besar. Pertama, kurang berkembangnya industri komponen domestik yang mengakibatkan proses manufaktur otomotif masih bergantung pada komponen impor. Ketidaktersediaan komponen lokal yang cukup mengakibatkan pabrikan otomotif mengandalkan pasokan dari luar negeri. Padahal kegiatan impor terlalu terbujuk oleh fluktuasi kurs mata duwit asing.

Kedua, ekspansi industri otomotif nasional ke pasar international belakangan ini dihadapkan pada isu lingkungan dan energi. Meningkatnya kesadaran pembeli international bakal isu lingkungan dan daya membangkitkan kepedulian pada mengonsumsi bahan bakar dan gas buang product otomotif. Saat ini, level standar emisi product otomotif di sejumlah negara udah raih Euro IV (salah satunya adalah Malaysia). Bahkan negara-negara maju (termasuk negara tetangga dekat sesama bagian ASEAN, Singapura) udah menerapkan Standar Emisi Euro VI.

Dua tantangan besar di atas pasti perlu segera direspons, baik oleh pelaku industri otomotif maupun pemerintah sebagai pemangku kepentingan. Dari segi pelaku, peningkatan sumberdaya manusia (SDM) adalah hal yang mutlak. Bukan hanya pada SDM yang dimiliki oleh pabrikan otomotif, tapi juga kemampuan SDM yang ada didalam keseluruhan rantai pemasok komponen didalam keseluruhan lanskap besar industri otomotif nasional.

Pelaku industri otomotif nasional perlu mendorong kompetensi SDM di kalangan pemasok supaya mampu membuahkan product berstandar internasional sekaligus berdaya saing global. Aktivitas pendampingan, pelatihan dan juga pemberdayaan bagi perusahaan pemasok, baik besar, menengah atau kecil perlu ditingkatkan. Hal ini penting lantaran keberhasilan industri otomotif nasional ditentukan tidak benar satunya oleh sinergi antara pabrikan besar dan perusahaan pemasok komponen.

Tak hanya pelaku, peran pemerintah pun dibutuhkan untuk menghadapi tantangan-tantangan industri otomotif nasional di kancah international tersebut. Dalam konteks ini, pemerintah berkewajiban untuk memastikan iklim dan lingkungan bisnis manufaktur terjadi kondusif.

Di segi regulasi, pemerintah perlu memastikan bahwa aturan yang ada perlu mampu memayungi industri otomotif dari hulu sampai hilir. Selain regulasi yang adaptif pada keperluan pelaku industri otomotif, pemerintah juga berkewajiban untuk mengembangkan infrastruktur yang membantu kelancaran mobilitas logistik sekaligus proses ekspor-impor barang. Kolaborasi aktif antara pelaku industri dan pemerintah inilah yang diharapkan mengakibatkan industri otomotif nasioal berjaya di pasar lokal, regional, maupun global.

Industri Otomotif dan 6 Sistem Bisnis yang Perlu Anda Ketahui

Industri otomotif termasuk didalam keliru satu bidang yang kehadirannya tersebar luas di Indonesia. Sebelum mengupas lebih jauh mengenai industri tersebut, tersedia baiknya terkecuali Anda mengetahui Info basic berkenaan bidang otomotif itu sendiri lebih-lebih dahulu.

Apa itu industri otomotif?

Industri pada bidang otomotif umumnya mengenai bersama dengan tindakan merancang, lantas mengembangkan, memproses dan menjual produk. Selain itu, dikarenakan bidang otomotif mengenai bersama dengan kendaraan bermotor, ia termasuk seringkali dihadirkan bersama dengan sarana purna jual.

Berdasarkan arti kata kata otomotif yang artinya alat yang mampu berputar atau bahkan bergerak bersama dengan sendirinya, maka otomotif dikaitkan bersama dengan keberadaannya sebagai mesin atau motor penggerak. Karena bersama dengan kehadirannya, ia mampu menggerakkan benda bersama dengan ukuran yang lebih besar darinya.

Bidang industri ini termasuk terlalu erat kaitannya bersama dengan bidang transportasi. Berbagai macam tipe alat transportasi layaknya motor, mobil, bus, truk dan lainnya tidak lepas dari peran serta otomotif di dalamnya sebagai mesin penggerak.

Jika diamati dari proses bisnis yang dimilikinya, bidang industri otomotif dibagi menjadi sebagian bagian, diantaranya :

Industri Otomotif dan 6 Sistem Bisnis yang Perlu Anda Ketahui

  1. Industri Pemegang Merek
    Jenis industri yang satu ini dikenal pula sebagai pemegang lisensi. Dalam kehadirannya ia memulai tindakan bersama dengan laksanakan perancangan atau desain produk.
  2. Industri Perakitan
    Industri ini kerap disebut sebagai ATPM, yaitu Agen Tunggal Pemegang Merek atau APM yaitu Agen Pemegang Merek. Jika diamati dari tindakannya, industri ini akan laksanakan pembuatan kendaraan cocok bersama dengan arahan dari pemegang merk dan tentunya cocok bersama dengan SOP.
  3. Industri Karoseri
    Layanan industri karoseri ini akan laksanakan tindakan pada bagian bodi yang sudah dikerjakan oleh bagian perakitan. Tentunya disesuaikan bersama dengan kebutuhan pasar yang tidak serupa mengenai pemanfaatan kendaraan tersebut. Seperti pada tipe mobil truk, mobil bus, dan lainnya cocok line industri otomotif masing-masing.
  4. Industri Modifikator
    Sesuai bersama dengan namanya, industri yang satu ini laksanakan pergantian atau modifikasi. Baik itu pada bagian tubuh kendaraan, mesin atau bahkan bagian lain. Hal tersebut disesuaikan bersama dengan keinginan modifikator atau bahkan menyesuaikan kondisi pasar dan memanfaatkan platform pemegang merek.
  5. Industri Perbengkelan
    Industri yang bergerak pada bidang sarana jasa. Utamanya untuk laksanakan perawatan dan termasuk perbaikan kendaraan.
  6. Industri Komponen
    Industri manufaktur bersama dengan aktivitas sebabkan sparepart atau komponen otomotif. Umumnya disesuaikan pada standarisasi tekhnis dari pihak pemegang merek.

Komponen yang dibikin sendiri mampu dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah komponen Original Equipment Manufacture (OEM) yang umumnya digunakan untuk bagian industri perakitan. Sedangkan bagian ke dua adalah komponen After Market yang digunakan pada proses perbaikan.

Kinerja Industri Otomotif Semakin Ngebut, Pasar Ekspor Terus Direbut

Kementerian Perindustrian fokus untuk terus memacu kinerja industri otomotif nasional agar mampu lebih berdaya saing global. Apalagi, prospek bisnis industri otomotif di tanah air makin cerah seiring bersama perkembangan penjualannya yang terus naik vital setiap tahun, termasuk upaya sejumlah produsen yang kian agresif menembus dan memperluas pasar ekspornya.

“Selama product otomotif kita mampu di terima oleh pasar internasional, bermakna udah mempunyai daya saing tinggi. Contohnya kita udah ekspor mobil ke Australia, keliru satu negara yang mempunyai standar tinggi,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita terhadap Seremoni Ekspor Perdana Kendaraan Elektrifikasi Lokal Toyota dari Indonesia untuk Dunia, di Jakarta, Selasa (21/2).

Menperin mengemukakan, kebolehan industri otomotif nasional waktu ini di antaranya ditopang oleh 23 perusahaan yang memproses kendaraan bermotor roda empat atau lebih bersama total kapasitas mencapai 2,35 juta unit per tahun.

“Penyerapan tenaga kerja langsung di industri otomotif nasional udah mencapai 38 ribu orang, serta penyerapan lebih dari 1,5 juta tenaga kerja di selama rantai nilai industri berikut termasuk di sektor IKM bidang komponen,” sebutnya.

Menperin menegaskan, sektor manufaktur kendaraan roda empat nasional sukses menjadi pahlawan devisa bersama kebolehan ekspor product Completely Build Up (CBU) sebesar 473 ribu unit mobil terhadap tahun 2022, meningkat 60,7 persen dibanding tahun 2021 yang berjumlah 294ribu. Capaian tahun 2022 berikut nilainya mencapai USD5,7 miliar atau meningkat 63,5 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar USD3,5 miliar. “Berdasarkan kinerja yang gemilang tersebut, maka mampu disimpulkan bahwa pembinaan di sektor otomotif dalam hal kinerja ekspor dalam wujud CBU udah terjadi terlalu baik,” ujarnya.

Agus termasuk menyampaikan apresiasi kepada PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN)yang udah 50 tahun mengembangkan sektor otomotif di tanah air. “50 tahun ini bukan waktu yang pendek. TMMIN menjadi keliru satu perusahaan yang hadir waktu di mana Indonesia memulai sistem industrialisasi terhadap waktu itu,” ungkapnya.

Kinerja Industri Otomotif Semakin Ngebut, Pasar Ekspor Terus Direbut

Menurut Agus, perjalanan Toyota di Indonesia menjadi terdepan dikarenakan perusahaan tidak dulu kehilangan inspirasi untuk berinovasi dalam pengembangan product dan teknologinya. “Kijang Innova Zenix ini adalah wujud nyata keliru satu inovasi anak bangsa yang mampu menembus pasar ekspor,” ujarnya.

Selain itu, Menperin beri tambahan apresiasi kepada PT TMMIN yang udah bermitra bersama para pelaku IKM komponen otomotif. Upaya ini memperkuat rantai pasok di tanah air menjadi terintegrasi dari hulu sampai hilir. “Produk Innova Zenix yang dapat diekspor ini mempunyai takaran lokal sebesar 70 persen. Ini merupakan sebuah kebanggan kita,” imbuhnya.

Menperin menambahkan, pihaknya termasuk mengapresiasi PT TMMIN dikarenakan udah menerapkan teknologi industri 4.0 dalam sistem produksinya. “Jadi, sistem produksinya makin efektif dan mampu menambah daya saing. Kami dapat ajukan TMMIN sebagai national lighthouse dari sektor otomotif,” ungkapnya.

Selain itu, Toyota xEV Center yang dimiliki PT TMMIN menjadi fasilitas yang mutlak untuk beri tambahan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama yang berkenaan bersama implementasi product yang tergolong green mobilty. “Learning center ini mutlak dikarenakan kita menghendaki mendorong percepatan ke arah product green mobility,” tandasnya.

Saat ini, kapasitas memproses TMMIN per tahun mencapai 320 ribu unit kendaraan serta 440 ribu unit engine dan part yang diproduksi terhadap empat pabrik di Karawang dan Sunter. “Ekspornya terhadap tahun 2022 mencapai 136.000 unit CBU, bersama total ekspor secara kumulatif sampai bersama tahun 2022 mencapai lebih dari dua juta unit CBU ke lebih dari 100 negara di Timur Tengah, Afrika, Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Timur, Amerika Latin, Oceania, dan Australia,” sebut Agus. Sementara itu, total investasi Toyota yang udah terealisasi sampai tahun 2022 mencapai Rp77,9 triliun, bersama prinsip terdapatnya tambahan investasi sebesar Rp27,1 triliun sampai tahun 2026.

Menperin menyatakan, kendaraan elektrifikasi menjadi bagian dari obyek ekspansi ekspor Toyota Indonesia ke depan, di awali dari ekspor kendaraan hybrid yang diproduksi secara lokal. “Alhamdulillah, terhadap hari ini terwujud pengiriman ekspor perdana kendaraan hybrid bersama model Innova Zenix,” ujarnya.

Kendaraan berikut dapat diekspor ke 27 negara termasuk Australia bersama kuantitas 2.000 unit di tahun 2023. “Hal ini tunjukkan bahwa product Indonesia mampu menembus pasar Australia yang kondang mempunyai spesifikasi yang ketat pada lain berkenaan bersama spesifikasi bahan bakar, spesifikasi emisi, dan spesifikasi keamanan,” jelasnya.

Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono mengatakan, ekspor perdana Kijang Innova Zenix ini tidak bisa saja tercapai tanpa pemberian penuh dari Pemerintah Indonesia, kemitraan yang kuat dari seluruh rantai pasok kita termasuk industri kecil dan menengah (IKM), dan pemberian masyarakat. “Semoga kita mampu berkontribusi lebih besar ulang agar mampu bersama-sama tumbuh dan menambah daya saing global untuk memenuhi perkembangan industri otomotif Indonesia dan global,” ujarnya.

Pada tahun 2023, TMMIN menargetkan ekspor Kijang Innova Zenix sebanyak lebih dari 8.000 unit bersama komposisi 30% model HEV dan 70% model internal combustion engine (ICE) ke negara-negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah. Diharapkan, ekspor Innova Zenix ini dapat terus meningkat dari tahun ke tahun bersama obyek 17,000 unit di 2025 untuk model hybrid dan konvensional.

Apa itu Otomotif dan Berbagai Cabang Ilmunya

Pengertian Apa itu Otomotif

Apa itu otomotif? Kamu tentu sudah terlalu familiar bersama dengan istilah otomotif, khususnya saat sedang mencari Info yang berkaitan bersama dengan kendaraan bermotor. Namun, apakah otomotif sesungguhnya berhubungan bersama dengan kendaraan bermotor? Untuk mengetahui jawabannya, liat deskripsi mengenai otomotif berikut ini.

Apa itu otomotif?

Jika memandang penjelasan berasal dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata otomotif memiliki arti “berhubungan bersama dengan sesuatu yang berputar bersama dengan sendirinya (seperti motor dan sebagainya)”. Pemaknaan berikut berasal berasal dari akar kata otomotif, yakni “oto” yang artinya “sendiri” dan “motif” yang artinya “alasan”.

Dari penjelasan tersebut, mampu diambil kesimpulan bahwa otomotif artinya bidang atau ilmu yang mengulas mengenai sistem kendaraan bermotor. Mengapa kendaraan bermotor? Sebab, kendaraan bermotor mampu berputar atau bergerak sendiri bersama dengan memakai tenaga yang dihasilkan oleh motor.

Apa itu Otomotif dan Berbagai Cabang Ilmunya

Cabang-cabang ilmu tehnik otomotif

Setelah mengetahui apa itu otomotif, penting pula untuk Anda ketahui bahwa otomotif sebagai sebuah ilmu memiliki beberapa cabang. Seiring bersama dengan perkembangan zaman, cabang ilmu otomotif pun terus berkembang. Berikut adalah beberapa cabang ilmu otomotif yang ada saat ini:

1. Perencanaan (product design)

Cabang ilmu otomotif satu ini mempelajari mengenai rencana kendaraan bermotor, di mulai berasal dari perumusan gagasan, bagaimana kendaraan berikut diproduksi nantinya, langkah kerja, hingga usaha untuk merealisasikan inspirasi tersebut.

2. Pengembangan (development)

Selanjutnya ada cabang perencanaan. Pada cabang ini, perencanaan yang sudah disusun akan dikembangkan supaya kendaraan selamanya cocok bersama dengan prosedur keamanan, kenyamanan, dan bahkan tingkat efisiensinya pun diperhatikan.

3. Produksi (manufacture)

Cabang mengolah menitikberatkan terhadap langkah pembuatan kendaraan bermotor, lengkap bersama dengan metode perakitannya hingga menjadi sebuah kendaraan yang mampu berfungsi.

4. Perawatan (maintenance)

Perawatan juga juga dalam apa itu otomotif dan cabang ilmunya. Sesuai namanya, cabang perawatan berkonsentrasi terhadap tehnik perawatan kendaraan bermotor yang sudah ada, baik itu lewat kontrol mesin maupun penggantian suku cadang.

Otomotif mobil

Lebih spesifik lagi, apa itu otomotif juga ada yang mengulas mengenai kendaraan roda empat. Bidang berikut sering disebut bersama dengan otomotif mobil. Teknik otomotif terhadap mobil mempelajari total sistem yang ada terhadap mobil, di antaranya:

  • Mesin (termasuk di dalamnya mesin pembakaran dalam, sistem bahan bakar, sistem pengapian, sistem pemasukan dan pembuangan udara, sistem pelumasan, sistem keseimbangan roda, dan juga sistem pendinginan)
  • Pemindah kekuatan (termasuk di dalamnya sistem transmisi dan alur penggerak)
  • Sistem kemudi (steering system)
  • Sistem suspense (suspension system)
  • Sistem pengereman (brake system)
  • Sistem kelistrikan (electrical system)
  • Bodi mobil

Sistem berikut pun lantas dibagi menjadi beberapa kategori spesifik. Pembagian kategori terhadap tehnik otomotif mobil biasanya sesuai bersama dengan komponen pendukung mobil. Berikut adalah beberapa kategori terhadap otomotif mobil:

  1. Blok silinder

    Blok silinder merupakan komponen dasar mesin mobil. Komponen inilah yang membuahkan tenaga untuk mobilisasi mesin mobil. Mengingat betapa pentingnya peran blok silinder terhadap mesin mobil, maka tidak mengherankan jikalau blok silinder menjadi kategori penting dalam bidang otomotif mobil.

  2. Piston

    Berikutnya ada piston. Piston, atau kadang-kadang disebut torak, bekerja ibarat jantung sebuah mobil. Mengapa demikian? Sebab, piston merubah kekuatan pembakaran menjadi kekuatan mekanik. Konversi kekuatan inilah yang kelanjutannya mobilisasi sebuah mobil.

Semoga pembahasan di atas mampu menjawab pertanyaan AutoFamily mengenai apa itu otomotif. Untuk melindungi mesin mobil, Anda tidak wajib mempelajari semua ilmu otomotif, cukup percayakan terhadap bengkel. Kunjungi Dealer Toyota saat ini juga dan dapatkan bermacam Promo Dealer Mobil Toyota teranyar untuk bermacam model sarana purna menjual. Anda mampu jadwalkan kunjungan di sini.